Pusat Data dan Informasi Kesehatan tahun 2015 menunjukkan bahwa balita kebih rentan terkena penyakit infeksi saluran pernapasan yaitu ISPA (25,8%) dan pneumonia (21,7%). Berdasarkan data Puskesmas penyakit infeksi saluran pernapasan pada balita pada tahun 2019 yaitu ISPA (59,22%), pneumonia (18,76%%), common cold (8,67%), dan tuberkulosis (1,01%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Frekuensi Penyakit Infeksi pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan besar sampel 64 ibu yang memiliki balita, teknik pengambilan sampel menggunakan metode Probability Sampling dengan analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Penelitian dilakukan bulan Oktober 2019-Januari 2020. Hasil univariat proporsi tertinggi adalah pada balita yang sering mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan (64,1%), ibu balita yang tidak memberikan ASI Eksklusif (504,7%), status gizi baik pada balita (81,3%), pengetahuan gizi ibu yang baik (56,3%), ventilasi yang tidak memenuhi syarat (81,3%), kepadatan kamar yang tidak memenuhi syarat (82,8%). Terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif (PR=1,785, 95% CI=1,153�2,761), ventilasi (PR=2,135, 95% CI=0,941�4,840), dan kepadatan kamar (PR=4,047, 95% CI=1,143�14,324) dengan frekuensi penyakit infeksi saluran pernapasan. Diharapkan pihak puskesmas memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai cara penularan dan bahaya dari balita sering mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan